Minggu, 21 Juli 2013

Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca (Greenhouse effect)


Pangertian
Kaca bersifat transparan terhadap sinar ultraviolet dan sinar tampak (gelombang pendek),tetapi tidak untuk radiasi inframera ( gelombang panjang ) sifat ini yang mendasari penggunaan kaca dalam pembuatan rumah kaca (greenhouse).
            Bayangkanlah suatu hari yangcerah dan sebuah rumah kaca. Cahaya matahari  dapat menembus atap kaca dan menghangatkan tanaman dan apa saja yang terdapat di dalam rumah kaca. Tanaman dan material lain  yang telah mengalami pemanasan tersebut akan memancarkan radiasi inframerah (gelombang panas). Akan tetapi, gelombang panas itu tidak dapat keluar karena diserap oleh kaca dan meradiasikan nya kembali ke dalam rumah kaca. Akibat yang terjadi adalah peningkatan suhu di dalam rumah kaca.
            Hal ini serupa terjadi terhadap bumi. Berbagai gas dalam atmosfer sepeti karbondioksida (CO2), uap air , metana (CH4), dan senyawa keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi  menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah kaca.
            Sebenarnya, efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata sekitar 15°C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan sekitar -25°C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi, peningkatan dari kadar gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan berbagai macam kerugian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar